Waktu Beranjak Senja
Pagi banyak dianalogikan
sebagai semangat, pemuda yang semangatnya membara hingga terkadang meletup tak
terarah, tak berwadah. Lain pula Siang. Kawan Pagi
ini memiliki dua sifat. Tetap semangat, namun sedikit meredup. Atau
beristirahat sejenak untuk tetap semangat
dikala selanjutnya.
We have been smiling every now and then. |
Sore menjadi penentu
kelanjutan malam. Kerap disebut sebagai senja, menjadi analogi bahwa hari sudah
dewasa. Dimaksud dewasa, karena telah membakar semangat dan menuai letih dikala
pagi dan siang. Kedewasaan, suka duka, perwatakan, dan pembentukan karakter pun
telah dilalui. Beranjak dari anak kecil yang penuh tawa dan innocent,
kini mampu berpikir lebih kritis dan kreatif dalam menyikapi berbagai macam
perihal di kehidupan. Benar dan salah.
We are trying to ride and catch some dreams |
Ya... meskipun terkadang
kesalahan yang dilakukan dibela dengan sebuah pembenaran, tapi pada akhirnya
kesadaran muncul pada masing -masing individu. Hal yang benar terkadang pula
dapat membuat lupa diri. Kini matahari mulai beranjak
pergi di ufuk barat. Pertanda bahwa hari mulai meninggalkan siang. Sore mulai
hadir, dewasa akan dilalui.
Cerita ini mengawali galeri blog ini. Telah usang rasanya blog ini telah lama tak tergores tinta digital.
Komentar
Posting Komentar
Leave A Comment to Apreciate Some!